Headlines News :
.
Home » , , , , » Mengasah Motorik Anak Usia 0-2 Tahun (Part.3)

Mengasah Motorik Anak Usia 0-2 Tahun (Part.3)

kecerdasan anak, motorik anak, kreativitasE. USIA 13—18 BULAN
GERAKAN KASAR
Mayoritas anak usia ini mulai bisa berjalan. Ibu dan ayah sangat berperan untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keseimbangannya ketika anak berjalan. Terkadang anak merasa ragu ketika ia berdiri sendiri di atas kedua kakinya, karena dunia seakan berbeda. Anak memerlukan pujian dan semangat dari orang di sekitarnya, terutama ibu dan ayah sebagai orangtuanya, agar ia dapat melangkah dengan yakin.
Jika di usia 15 bulan anak belum juga berjalan, tenanglah. Pada beberapa anak, mereka akan berjalan di usia yang lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Semua bergantung pada kematangan dan kesiapan anak, serta rangsangan yang ibu dan ayah berikan. Yang perlu diperhatikan, apakah anak menunjukkan tanda-tanda atau usaha untuk berjalan, seperti berusaha merangkak, menggerakkan kaki ketika berbaring, berdiri sendiri dengan berpegangan, dan terlihat tertarik dengan mainan. Jika tanda-tanda tersebut ditunjukkan oleh anak, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan. Dengan kesempatan berlatih serta bantuan dari ibu dan ayah untuk meyakinkan dirinya, sebentar lagi anak akan berjalan. Jika ibu dan ayah masih khawatir juga, konsultasikan perkembangan anak dengan dokter anak atau psikolog.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
• Biarkan anak memanjat tanpa bantuan. Tentu saja ibu dan ayah harus tetap mengawasinya. Kegiatan ini merupakan tantangan yang kompleks untuk dirinya, tapi ia akan menjadi terampil bila diberikan waktu yang cukup untuk berlatih menyeimbangkan kemampuan geraknya. Bila perlu, berikan contoh bagaimana cara memanjat dan turun dengan benar.
• Minta anak mengambil mainannya dari lantai. Kegiatan ini akan membantunya untuk berlatih keseimbangan dengan berjongkok dari posisi berdiri dan sebaliknya.
• Bermain menendang bola. Untuk permulaan, anak tidak akan mampu berdiri dan menendang bola dengan baik, bahkan tidak mungkin ia akan terjatuh. Tapi percayalah, anak akan sangat menikmati permainan ini.
• Beri ruang gerak. Pada saat ini anak adalah balita yang sangat dinamis dan rasa ingin tahu membawanya bergerak ke sana kemari. Beri kesempatan dan ruang gerak yang cukup untuk anak menyempurnakan kemampuan berjalan dan keseimbangannya secara spontan, tanpa banyak diarahkan. Latihlah anak juga mengetahui bahaya di sekitarnya. Katakan, “Hati-hati, Nak… ini ada tangga kecil,” sehingga ia akan berhenti terlebih dahulu sebelum menaiki atau menuruni undakan.


GERAKAN HALUS
Di usia 13—18 bulan ini, anak mengembangkan kemampuan gerakan halus yang cukup baik. Namun, ia masih suka memasukkan benda-benda ke mulut. Oleh karena itu, ibu dan ayah harus waspada mengawasi kegiatannya. Dengan kemandiriannya, anak juga mampu menjelajah lingkungannya sendiri dan mengantisipasi kegiatan yang ingin ia lakukan. Perkembangan gerakan halus tidak hanya terbatas pada jari-jari tangannya saja, tapi juga pada kemampuan seperti menyusun tiga balok mainan dan kegiatan lain yang melibatkan kerja sama mata-tangan.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
• Beri waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan tugas/permainannya, terutama pada kegiatan yang melibatkan pengendalian dari tangan dan jari. Biarkan anak mencoba menyelesaikan pekerjaannya dan merasa bangga. Jika memungkinkan, berikan tempat agar hasil karya anak dapat dipajang.
• Berikan rasa nyaman jika ia merasa frustrasi. Anak sedang berusaha melatih dirinya agar menguasai keterampilan-keterampilan yang lebih baik lagi. Anak membutuhkan ibu dan ayah untuk memberikan rasa nyaman dan dukungan ketika ia tidak berhasil melakukan tugasnya.
• Dominasi tangan. Pada usia ini kadang anak masih berubah-ubah pilihan dalam menggunakan tangannya. Jangan memaksakan anak menggunakan salah satu tangannya. Biarkan pilihan tangan ini berkembang secara alami.
• Bermain bola gelinding. Berdirilah sekitar 3—4 meter jauhnya dari anak. Gelindingkan bola kecil ke arah anak. Ia akan menyenangi permainan ini. Ia dapat memukul bola kembali atau mencoba menangkapnya. Minta anak menggelindingkan bola kembali kepada ibu dan ayah.
• Bermain telepon-teleponan. Anak pasti sudah sering melihat ibu dan ayah menelepon. Kini gilirannya untuk menelepon. Biarkan ia melakukan kegiatan pura-pura ini. Anak akan belajar meletakkan gagang telepon di tempatnya serta memencet nomor-nomor telepon.
• Bermain tepuk tangan juga bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan bagi anak.

F. USIA 19—24 BULAN
GERAKAN KASAR
Anak mampu melakukan beberapa kegiatan sekaligus, seperti menarik mainan ketika ia berjalan. Anak juga menunjukkan keinginan untuk menyempurnakan kemampuannya dengan cara berlatih berulang-ulang. Bagi orang dewasa, kegiatan ini tentu membosankan, tetapi anak memerlukannya agar ia dapat memiliki keseimbangan dan kerja sama gerak yang baik.
Perkembangan gerak yang dimiliki anak berkembang seiring kematangan otot-otot geraknya. Ia pun mulai dapat melakuan kegiatan yang lebih kompleks seperti berlari, melompati garis, menendang, melempar, dan menangkap. Kemampuan ini akan terus berkembang seiring pertambahan usia dan kematangannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
• Bermain di taman atau tanah lapang. Anak memerlukan tempat yang luas untuk melatih kemampuannya. Tidak perlu taman atau tempat yang memiliki permainan anak-anak, tetapi yang dibutuhkan adalah ruang luas dimana ia dapat berlari, melompat, menendang, atau sekadar berjalan-jalan keliling area.
• Berlatih berjalan dan berhenti. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama ibu dan ayah. Ajari anak untuk berhenti dengan mengatakan “stop”, kemudian berjalan kembali, dan berhenti lagi. Awalnya, anak pasti membutuhkan beberapa langkah tambahan sebelum benar-benar berhenti. Seiring latihan, ia akan menguasai kemampuan ini dengan baik.
• Bermain ayunan. Permainan ini sangat penting bagi anak karena akan membantu mengembangkan kemampuan keseimbangannya.
• Menari. Sambil mendengarkan musik, bergeraklah secara bebas. Biarkan anak mencoba berbagai gerakan untuk menari.

GERAKAN HALUS
Kemampuan gerakan halus anak pada rentang usia ini berkembang dengan baik. Ia juga sedang mengembangkan kemampuannya untuk memusatkan perhatian. Ibu dan ayah dapat mengetahuinya dari wajahnya yang tampak berkonsentrasi ketika ia mengambil sesuatu dengan jari-jarinya. Pada masa ini, sama dengan kemampuan gerak, latihan yang berulang-ulang sangat diperlukan oleh anak. Oleh karena itu, dukungan dan semangat dari ibu dan ayah sangat dibutuhkannya.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
• Bermain plastisin. Jika ibu dan ayah masih khawatir anak memasukkan plastisin ke mulutnya, gunakan plastisin buatan sendiri dari bahan yang aman bagi anak. Anak dapat membuat berbagai macam bentuk sambil berlatih menggerak-gerakkan jari-jari dan telapak tangannya. Jangan khawatir bila bentuknya berantakan.
• Bermain pola. Minta anak menyusun berbagai benda yang ada di sekitarnya menjadi suatu pola. Misalnya, batu-batuan dibuat menjadi bentuk lingkaran atau dibuat berbaris memanjang. Dengan kegiatan ini, anak belajar mengendalikan gerakan tangannya.
• Mengenakan pakaian dan sepatu sendiri. Biarkan anak memilih sendiri pakaiannya dan mencoba mengenakannya sendiri. Demikian pula dengan sepatunya.
• Bersih-bersih. Anak dapat membantu membereskan mainan atau membawa piring/gelas bekas makannya ke dapur. Gunakan media yang aman bagi anak.

PESAN UNTUK IBU DAN AYAH
Anak adalah individu (pribadi) yang sedang berkembang. Hindari untuk membandingkan, baik dengan saudara sekandung ataupun anak lain yang sebaya. Setiap anak punya waktu masing-masing untuk mematangkan fisiknya dan menampilkan kemampuannya. Yang penting, berikan perangsangan yang tepat dan konsisten (teratur) agar anak siap melakukan kegiatannya. Selain itu, beri kesempatan yang cukup bagi anak untuk melatih kemampuan geraknya. Tidak ada hasil yang sempurna tanpa latihan. Anak sangat membutuhkan dukungan dari ibu dan ayah atas segala kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang baik. Keterlibatan ibu dan ayah juga akan membantu anak mendapatkan kepercayaan diri akan apa yang dilakukannya. Beri keleluasan bergerak ketika anak tidur, hindari menyelimutinya secara ketat. Anak membutuhkan ruang gerak sebelum ia tertidur.
Faktor keamanan sangat penting. Jangan lalai untuk menjaga anak tetap aman. Biarpun ia belum dapat bergerak bebas, anak dapat bergerak sedikit demi sedikit yang bisa menyebabkan ia terguling dari tempat tidur, misalnya. Perhatikan benda-benda yang ada di sekeliling rumah ibu dan ayah. Singkirkan dulu benda-benda yang sekiranya berbahaya dan amankan pula benda-benda yang mungkin menarik perhatian anak, seperti stop kontak. Anak memerlukan ruangan yang aman untuk dapat melatih kemampuan gerak dan memuaskan rasa ingin tahunya. Jika ibu dan ayah menggunakan mainan, pastikan mainan itu aman untuk anak. Periksa apakah ada bagian yang mudah terlepas atau tajam. Bila mainan itu terbuat dari kain atau bahan lain yang berwarna–warni, pastikan bahan pewarna yang digunakan aman bagi anak.
Ingatlah, setiap anak itu unik. Seperti sudah disinggung di atas, jangan pernah membanding-bandingkan anak. Ibu dan ayah mungkin melihat anak teman/kerabat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam kerja sama mata-tangan daripada ananda, meskipun usianya sama. Hargai keberhasilan yang dicapai oleh anak. Memberikan target yang tinggi bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan. Mulailah dari kesuksesan kecil dan biarkan anak merasa berhasil. Misalnya, minta ia berjalan sejauh 2 langkah dan tunjukkan bahwa ibu dan ayah senang dengan keberhasilannya. Terkadang anak menunjukkan kemajuan yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Tetap tenang, karena nanti ketika siap, anak akan menampilkan kemampuannya. Berikan rasa nyaman jika anak terjatuh. Posisi berjalan anak belum terlalu stabil, sehingga ia masih sering terjatuh dan ini membuatnya kesal. Jika ini terjadi, tenangkan anak dan hibur ia hingga terlupa dari rasa kesalnya, kemudian posisikan kembali anak untuk berjalan.
Selebihnya, bersenang-senanglah bersama anak.

Sumber Bacaan :
• Beyond Toddlerdom : Keeping five to twelve year olds on the rails, oleh Vermilion C, Penerbit : Green, Tahun 2000
• Bright Start oleh R. C. Woolfson, Penerbit : Hamlyn, Tahun 2003
• Child Development and Education, oleh Teresa M. McDevitt dan Jeanne Ellis Ormrod, Penerbit : Merril Prentice Hall, Tahun 2002
• Guide to Understanding Your Child : Healthy Development from Birth to Adolescence, oleh Linda. C Mayes dan Donald J. Cohen, Penerbit : Little Brown, Tahun 2002.
• Teach Your Child : How to discover and enhance your child’s potential oleh Mirriam Stoppard, Penerbit : Kindersley, Tahun 2001.
• Your Childs’s Development: from birth to adolescence, oleh Richard Lansdown. Marjorie Walker, Penerbit : Frances Lincoln, Tahun 1996.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2011
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

.
 
Support : Zaahir Shop | E-Kids | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Diary Zaahir | Diary Ummi dan Abi untuk Generasi Cemerlang - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template